(Ponakan baru hari ini)
Bukan ini fotonya si mungil | cuma sample |
Sepulang kampus, ibu mengatakan sepupuku
telah di bawa ke Rumah Sakit Ibu & Anak Sitti Khadijah jln. R.A. Kartini no 18 Makassar.
Kontraksinya mulai pukul 06.00 pagi, setelah melewati sakit luar biasa dia
masih harus terus bergulat dengan sakitnya proses persalinan. Belum lagi dua
jam sebelum kelahiran sang bayi, tepatnya pada pembukaan 7 harus ngadat karena
portionya membengkak, belum lagi dia ini tidak tahu cara mengedan yang baik dan
benar, saat mengedan tertahan di leher, sehingga leherya terasa perih. Walaupun memang ini
persalinan pertamanya, tapi hal semacamam ini tidak asing lagi baginya karena
dia seorang Bidan yang keluar masuk
ruangan membantu proses persalinan ibu dan proses kelahiran bayi. Dokter
mengatakan apabila 15 menit lagi bayinya belum keluar, maka akan dilakukan
vakum. Benar saja, saat-saat terakhir, tak ada pilihan lain selain vakum,
dilakukan robekan luar dan dalam pula, alhasil jahitannya juga cukup banyak.
Bayinya akhirnya lahir ke dunia ini pukul 14.30 WIT, Kamis 11 September 2014,
lahir dengan gender perempuan berat 3300 g. Setelah perjalaran rasa sakit luar
biasa, dari perut depan terasa menusuk sampai punggung belakang, daerah
ektremitas bawahpun serasa mau lepas katanya, tapi drama permulaan kehidupan
sang Bayi belum sepenuhnya dimulai saat itu. Lahir tanpa menangis, begitu
terkejutnya dia. Belum hilang rasa sakitnya, harus melihat bayinya tak
bernapas. Tapi untungnya setelah pertolongan Basic Life Support dilakukan
dokter dan bidan, sang bayi dapat menangis, begitu melegakan. Sang bayi mungil,
berwarna kemerahan dengan muka penuh masih harus diberikan bantuan pernapasan
dan ditempatkan di incubator.
Ini juga bukan fotonya si mungil |
Saya tiba di RS Bersalin Khadijah pukul
17:50 WIT, masih dengan menahan rasa sakit, dia dengan antusias berbicara
tentang persalinan pertamanya yang menguras tenaga. Sempat terpikir olehnya,
bahwa mungkin ini adalah akhir dari hidupnya, dan berserah pada Allah SWT karena
semua telah diatur olehNya, semua terjadi atas KuasaNya semata. Tapi untunglah,
semua dapat dia lewati, di usianya yang baru 21 tahun dia telah menjadi ibu
dari bayi perempuannya yang lahir hari ini. Begitu kuatnya wanita-wanita yang
bisa mengemban tugas begitu berat, melahirkan generasi penerus bangsa, pejuang
di agama Allah SWT.
ini juga bukan si mungil | masih dilarang ambil foto *Mitos |
Semoga tumbuh jadi anak sholehah nak,
selamat datang di keluarga besar kita.
Yah, pulang kerumah dengan wajah sumringah
setelah melihat ponakan baru. Perjalanannya tidak hanya sampai disitu, karena
saya harus pulang dengan motor dari pusat kota Makassar ke Butta bersejarah
tempat tinggalku, Butta gowa. Jaraknya, yah lumayan untuk membuat pegal,
selap-selip kendaraan depan belakang juga samping kiri kanan di keramaian malam
kota Makassar, hiruk pikuk pejalan kaki keluar masuk pusat perbelanjaan dan
tempat makan, bunyi klakson dimana-mana tak mau mengalah, jalan
ngadat karena kendaraan memutar balik
arahnya, belum lagi melwati banyak Traffic light dan menunggu giliran jalan.
Finally, semuanya terlewatkan dari jalur jl. R.A. Kartini, ke jl. Ammanna Gappa ke Sam Ratulangi ke Sungai Saddang
lama ke Sungai Saddang Baru lewati Veteran utara ke Veteran Selatandulu ke Rappocini masuk ke Pettarani terus masuk
Hertasning lurus masuk ke Butta Gowa, lurus masuk Samata ke Pattallassang deh, yah
rutenya kira-kira begitulah.
Sailong, 11 September
2014
22:31 WIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar