Kamis, 25 September 2014

Sebuah Tendangan, Sebuah cerita untuk penantian panjang pengesahan UU Keperawatan !!!


Hari ini 25 September 2014, saya dan kawan-kawan Mahasiswa Keperawatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) merapat ke kampus sejak pukul 08:00 WITA. Flash back ke tahun 2012 lalu, saat aksi juga dilakukan besar-besaran perawat seluruh Indonesia, di Makassar di fokuskan di Fly over kemudian menuju ke Gedung DPRD Provinsi SUL-SEL. Hari itu bak lautan manusia dengan massa yang sangat banyak dikerahkan untuk pengesahan RUU Keperawatan, menghentikan 2 mobil container di bawah Fly over, macet total. Dibilang mendzalimi orang, yah kita bisa katakan demikian, mereka punya tujuan masing-masing, ada yang terburu-buru dikejar waktu dan sampai dijalan harus dijegat lautan perawat dan mahasiswa keperawatan yang seharusnya mendampingi pasien di Rumah Sakit, tapi malah disini berkoar-koar, yah berkoar-koar untuk kepentingan pasien juga nantinya, terutama untuk profesi juga, profesi sejhatera pasien juga bukannya akan sejahtera ?? agama bukannya mengajarkan untuk mementingakn diri dulu kalau dalam masalah kemudian orang lain. Bagaimana bisa membantu orang lain kalau diri kita saja tidak bisa kita bantu. 
  Aksi 2012|Fitri, Lia, Yani dan Syifa di bawah Fly Over
Aksi 2012 | Lagi serius dengarkan orasi di depan Gedung DPRD Prov. SUL-SEL

Kembali ke hari ini Kamis, 25 September 2014, Setelah semua lengkap dan mendapat  arahan dari ketua Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UINAM Dr. Nurhidayah, S.Kep, Ns, M.Kes, kamipun mulai menuju Fly Over tempat berkumpul beberapa institusi Kesehatan dan Universitas lain sebelum akhirnya ke Gedung DPRD Provinsi  Sulawesi Selatan. Rombongan kami dengan memakai almamater hijau dilengkapi seragam dinas (sebagian), diikuti rombongan dari STIKes Panakkukkang dengan baju batik dan almamater  dan diikuti dari institusi lain berkumpul mendengar orasi dengan penuh semangat dibawah Fly Over. Macet, yah tentu saja. Karena jalan itu merupakan jalan yang ramai dilalui, berkat Polisi lalulintas kami bisa memulai aksi dan mereka mengatur lalulinas yang mulai berisik dengan kendarann yang dibunyikan klaksonnya. 
Aksi 2014 | Lia, Syifa, Fitri, dan Yani di Bawah Fly Over

Piiiip…piiiip..piiip…piiiip…piiiip…piiip.. klakson terus berbunyi semangat terus dikobarkan di bawah naungan Fly Over. Jam menunjukkan sekitar pukul 12:00 WITA , rombongan mulai menuju Gedung DPRD Prov.  SUL-SEL. Suara Adzan berkumandang, setelah mencoba nego, dengan sedikit suara keras dari orator, salah satu anggota DPRD yang katanya baru menempati kantor hari ini setelah pelantikan mulai bicara dengan nada serius dan tenang. Orang ini tertanya pemilik salah satu institusi Kesehatan di Makassar yang berprofesi sebagai perawat juga, sama dengan kami, beliau juga bagian dari kami, sama-sama menuntut pengesahan UU Keperawatan. Setelah itu, beberapa orang perwakilan memasuki ruangan kecil yang disebut ruang aspirasi, namun diberi kiriman fax yang telah kadaluarsa tanggalnya sebagai bukti dan janji agar kami bisa membubarkan diri mungkin. Tapi, kami bukan orang bodoh yang mau terus dibodohi diberi janji palsu setelah perjuangan perawat-perawat yang mendedikasikan waktu, perasaan dan tenaga mereka selama 24 jam melayani pasien. 
Keluar dari ruang aspirasi, mobil yang dilengkapi speaker dan beberapa toa merapat lagi ke depan gedung setelah dipinggirkan beberapa saat yang lalu. Orator kembali berkoar-koar, terik mentari bukan penghalang, cucuran keringat, dahaga,p erasaan dibohongi, dibodohi dan terus diberi janji palsu menambah ketegangan siang tadi. Rombongan dari Universitas Hasanuddin Makassar (UNHAS) dengan almamater merah mereka mulai berdatangan menambah panas terik mentari. Para orator kembali ke pintu masuk gedung DPRD, sempat bersitegang dengan aparat kepolisian yang mengamankan, salah satu orator mendapat tendangan, dengan celana dinas warna putih, bekas sepatu itu membekas di celana kakak senior orator dari UINAM. Amarah kian membakar, namun berita baik datang dari PPNI yang mengikuti sidang paripurna di Jakarta mengakatakan UU Keperawatan Sah. Ditambah utusan daru Univeritas Indinesia yang datang langsung ke Makassar untuk mengabrakn berita gembira ini ke perawat di Makassar. Kami mulai melakukan sujud syukur didepan pintu gedung DPRD Prov. SUL-SEL, perjuangan ini ada hasilnya setelah penantian panjang. Bukan lagi sekedar Rancangan UU Keperawatan tapi telah SAH menjadi UU Keperawatan, dibalik kesenangan dan suka cita masih terselip tanda Tanya besar, apa rincian atau isi dari UU keperawatan ini memenuhi semua tuntutan yang dilayangkan ?? entahlah, setelah ini saya akan mencari rinciannya dulu. Yah terik membakar kulit, kecewa membakar semangat, bahagia akhirnya mengmbangkan senyum dengan mata berbinar mantap hari lebih cerah menyongsong masa depan yang indah. Ditemani malam berbintang, kuakhri tulisanku malam ini …
Sailong, 25 September 2014
20:53 WITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar