Kamis, 25 September 2014

Chan Yeol membawaku menemukan tulisan ini =D


Rabu, 23 September 2014.
Menjelajahi web, mengetik nama Chan Yeol dikotak pencarian wilayah Google =D. Chanyeol adalah salah satu personil dari EXO K, saat ini saya benar-benar gila karena dia. Foto-fotonya banyak muncul, sepenggal kisahnya juga menjadi topik hangat hingga saat ini meski sudah debut dari tahun 2010 kalau tidak salah =D *kurang info saya. Soalnya perkenalan satu-satu personilnya itu tidak sekaligus, bertahap hingga semua personil diperkenalkan. Yang terakhir diperkenalkan atau istilah kerennya direveal oleh SM Entertaiment adalah  Chan Yeol sebagai lead rapper. Ok. Mutar-mutar di web, keluar masuk blog dan wordpress orang lain nyari hal-hal tentang Chan Yeol. Disalah satu blog gak sengaja ngikut cerita sang empunya dan ini ngena banget ke saya sekarang ini =D

Here we go ini dia tulisannya :::::

saat kau berbicara dan tak berani menatap mata lawan bicaramu,,
mulutmu terkunci seolah kaku dan keluh
ada perasaan hangat yang di selingi jantung yang terus berdetak kencang.
disana lah kau terlihat sangat bodoh.
di hadapan orang yang jelas jelas hanya masa lalu mu.

kau sembunyikan semua di balik kebisuanmu
tangan berkeringat menahan segala kerinduan yang terus kau pendam
bahkan saat bertemu, kau masih ragu untuk menatapnya atau tidak
kau yang sangat bodoh, terlihat jelas saat wajahmu bersemu merah.

dengan susah payah kau menahan
sesuatu yang seharusnya tidak boleh kau miliki
kau terus mengelak
tak ingin membenarkan apa yang sebenarnya kau rasakan.
tapi saat kau kembali melihat mata itu
kau tidak bisa berbohong
dan tak akan bisa memenangkan
usaha otak mu yang terus mengelak
karna perasaan,,
tidak akan mengkhianati hatimu sendiri.

lalu
kau biarkan ia berlalu
setelah kau membiarkan nya mengukir senyum di bibirmu
kau biarkan ia berlalu
setelah hati mu mulai terisi kembali
kau biarkan ia berlalu
setelah kau benar benar menginginkannya
kau biarkan ia berlalu
saatnya kau menyadari,, ia memanglah hanya sesuatu yang mungkin tak bisa kau tarik, untuk yang kedua kalinya...
hati mu perih,, tentu saja
dan tak ada seorang pun yang tau akan itu
ingin kau tahan, tapi matamu tak ingin berkompromi
ini lebih menyakitkan
dibandingkan orang yang di tolak cintanya
karna kau hanya menyimpannya sendiri
dan itu memaksa air mata mu keluar saat mata terpejam

hujan sedikit membantu
meredam isakan yang membuat mu tampak bodoh
kau biarkan air itu membasahi seluruh tubuhmu
membawa serta air mata yang tak terhenti
mungkin hanya dengan ini
kau bisa meluapkan seluruh perasaan dan emosimu
tanpa membebani orang lain.

dan kau tersenyum,, saat pelangi mulai menghiasi langit senja
sangat indah
tampak begitu kontras dengan keadaanmu saat ini
hujan telah berlalu 30 menit lalu
dan saat itu pula airmata mu berlalu
meski pun demikian
masih ada rasa sesak yang kau rasakan
tapi bukan kah kau sudah terbiasa dengan hal ini?
yang membuatmu terlihat seperti orang yang paling menyedihkan di planet ini
ya..... kau menyedihkan
kau bodoh
karna kau selalu melawan hatimu

langit terlihat suram malam ini
tanpa ada bintang yang biasanya menjadi teman kecilmu
kau duduk diantara rerumputan yang lembab
angin mulai menyelinap di celah baju mu
kau memeluk lulut mungilmu
menahan dingin yang menusuk tulang
tapi ini tetap tak sebanding dengan hati mu yang bergejolak

yah... pada akhir kau memang harus membiarkannya berlalu
sad ending?? yah.. dari awal kau memang sudah tau akan hal itu. . .

yup, tulisan ini benar-benar “Nataba Barambang *Makassar Language” atau “Sakitnya tuh disini *nunjuk dada kiri”

Sebuah Tendangan, Sebuah cerita untuk penantian panjang pengesahan UU Keperawatan !!!


Hari ini 25 September 2014, saya dan kawan-kawan Mahasiswa Keperawatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) merapat ke kampus sejak pukul 08:00 WITA. Flash back ke tahun 2012 lalu, saat aksi juga dilakukan besar-besaran perawat seluruh Indonesia, di Makassar di fokuskan di Fly over kemudian menuju ke Gedung DPRD Provinsi SUL-SEL. Hari itu bak lautan manusia dengan massa yang sangat banyak dikerahkan untuk pengesahan RUU Keperawatan, menghentikan 2 mobil container di bawah Fly over, macet total. Dibilang mendzalimi orang, yah kita bisa katakan demikian, mereka punya tujuan masing-masing, ada yang terburu-buru dikejar waktu dan sampai dijalan harus dijegat lautan perawat dan mahasiswa keperawatan yang seharusnya mendampingi pasien di Rumah Sakit, tapi malah disini berkoar-koar, yah berkoar-koar untuk kepentingan pasien juga nantinya, terutama untuk profesi juga, profesi sejhatera pasien juga bukannya akan sejahtera ?? agama bukannya mengajarkan untuk mementingakn diri dulu kalau dalam masalah kemudian orang lain. Bagaimana bisa membantu orang lain kalau diri kita saja tidak bisa kita bantu. 
  Aksi 2012|Fitri, Lia, Yani dan Syifa di bawah Fly Over
Aksi 2012 | Lagi serius dengarkan orasi di depan Gedung DPRD Prov. SUL-SEL

Kembali ke hari ini Kamis, 25 September 2014, Setelah semua lengkap dan mendapat  arahan dari ketua Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UINAM Dr. Nurhidayah, S.Kep, Ns, M.Kes, kamipun mulai menuju Fly Over tempat berkumpul beberapa institusi Kesehatan dan Universitas lain sebelum akhirnya ke Gedung DPRD Provinsi  Sulawesi Selatan. Rombongan kami dengan memakai almamater hijau dilengkapi seragam dinas (sebagian), diikuti rombongan dari STIKes Panakkukkang dengan baju batik dan almamater  dan diikuti dari institusi lain berkumpul mendengar orasi dengan penuh semangat dibawah Fly Over. Macet, yah tentu saja. Karena jalan itu merupakan jalan yang ramai dilalui, berkat Polisi lalulintas kami bisa memulai aksi dan mereka mengatur lalulinas yang mulai berisik dengan kendarann yang dibunyikan klaksonnya. 
Aksi 2014 | Lia, Syifa, Fitri, dan Yani di Bawah Fly Over

Piiiip…piiiip..piiip…piiiip…piiiip…piiip.. klakson terus berbunyi semangat terus dikobarkan di bawah naungan Fly Over. Jam menunjukkan sekitar pukul 12:00 WITA , rombongan mulai menuju Gedung DPRD Prov.  SUL-SEL. Suara Adzan berkumandang, setelah mencoba nego, dengan sedikit suara keras dari orator, salah satu anggota DPRD yang katanya baru menempati kantor hari ini setelah pelantikan mulai bicara dengan nada serius dan tenang. Orang ini tertanya pemilik salah satu institusi Kesehatan di Makassar yang berprofesi sebagai perawat juga, sama dengan kami, beliau juga bagian dari kami, sama-sama menuntut pengesahan UU Keperawatan. Setelah itu, beberapa orang perwakilan memasuki ruangan kecil yang disebut ruang aspirasi, namun diberi kiriman fax yang telah kadaluarsa tanggalnya sebagai bukti dan janji agar kami bisa membubarkan diri mungkin. Tapi, kami bukan orang bodoh yang mau terus dibodohi diberi janji palsu setelah perjuangan perawat-perawat yang mendedikasikan waktu, perasaan dan tenaga mereka selama 24 jam melayani pasien. 
Keluar dari ruang aspirasi, mobil yang dilengkapi speaker dan beberapa toa merapat lagi ke depan gedung setelah dipinggirkan beberapa saat yang lalu. Orator kembali berkoar-koar, terik mentari bukan penghalang, cucuran keringat, dahaga,p erasaan dibohongi, dibodohi dan terus diberi janji palsu menambah ketegangan siang tadi. Rombongan dari Universitas Hasanuddin Makassar (UNHAS) dengan almamater merah mereka mulai berdatangan menambah panas terik mentari. Para orator kembali ke pintu masuk gedung DPRD, sempat bersitegang dengan aparat kepolisian yang mengamankan, salah satu orator mendapat tendangan, dengan celana dinas warna putih, bekas sepatu itu membekas di celana kakak senior orator dari UINAM. Amarah kian membakar, namun berita baik datang dari PPNI yang mengikuti sidang paripurna di Jakarta mengakatakan UU Keperawatan Sah. Ditambah utusan daru Univeritas Indinesia yang datang langsung ke Makassar untuk mengabrakn berita gembira ini ke perawat di Makassar. Kami mulai melakukan sujud syukur didepan pintu gedung DPRD Prov. SUL-SEL, perjuangan ini ada hasilnya setelah penantian panjang. Bukan lagi sekedar Rancangan UU Keperawatan tapi telah SAH menjadi UU Keperawatan, dibalik kesenangan dan suka cita masih terselip tanda Tanya besar, apa rincian atau isi dari UU keperawatan ini memenuhi semua tuntutan yang dilayangkan ?? entahlah, setelah ini saya akan mencari rinciannya dulu. Yah terik membakar kulit, kecewa membakar semangat, bahagia akhirnya mengmbangkan senyum dengan mata berbinar mantap hari lebih cerah menyongsong masa depan yang indah. Ditemani malam berbintang, kuakhri tulisanku malam ini …
Sailong, 25 September 2014
20:53 WITA