Mendapat
pesan singkat dari ketua tingkat berisi “assalamu alaikum, teman-teman besok
kuliah Metodologi Penelitian jam 07:45 oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (Dr.dr.A.ArmynNurdin,M.Sc)”.
Paginya saat berangkat, jantungku berdegup kencang, entah kenapa. Waktu kuliah
molor sampai pukul 08:24 WITA, pak Dekan pun masuk kelas, bertanya tentang Ac.
Ac ini berfungsi tidak ? rusak ? atau memang sejak dipasang sudah tidak
berfungsi ?, masih dengan wajah heran beliau membuka pekuliahan. Kelaspun
dimulai dengan membaca do’a yang dipimpin oleh teman sekelas Muh Arief Falaq
yang suaranya menenangkan. Wahh, Bapak Dekan ini benar-benar prepare untuk
perkuliahan ini, tidak sama dengan dosen kemarin yang pertama kali masuk di
semester 7 ini, bahkan mata kuliah yang mau diajarkan tidak tahu apa, tidak
bawa silabus, tanpa slide, benar-benar rancu, tapi setidaknya beliau masih bisa
menjelaskan karena pengalamannya sebagai perawat. Kembali ke pak Dekan, beliau
benar-benar pengajar yang baik walaupun hari itu masih pengantar, tapi kami
tahu apa-apa yang nanti akan kami lakukan, tidak hanya tahu dan lakukan, tapi
juga nanti ada hasilnya. Menanyakan nanti midnya maunya apa, ada 4 pilihan:
1)
Choice
2) Essay
3) Proposal
4) Skripsi
Teman
satu kelas memilih yang ke-3, proposal. Bapak kembali menjelaskan, karena kami
memilih proposal maka hari itu dilakukan pengumpulan 3 judul setelah diberi
waktu 30 menit mencari referensi di perpustakaan atau browsing. Ada yang memang
telah mempersiapkan judulnya, ada yang belum dan harus kelabakan mencari dalam
waktu singkat, sedang saya harus mengingat-ingat judul yang kucatat di buku catatanku
yang tertinggal dirumah. Selang 30 menit, kami kembali berkumpul dikelas untuk
mengumpulkan judul. Bapak kembali menjelaskan, 1 minggu setelah ini dibimbing
untuk ajukan judul kemudian menunggu SK Prodi keluar dan urus proposal. “tidak
ada istilah tidak lulus, yang ada mencapai kompetensi atau tidak mencapai
komptensi”, katanya. Dibawah ini Tingkat Kemampuan Menalar:
Penjelasan
tentang tingkat kemampuan menalar ini sangat panjang, tidak bisa saya paparkan
seperti beliau. Intinya, kita seharusnya tidak hanya sampai dibatas mengetahui,
tapi harus mengerti, bisa menganalisa, mampu menghasilkan sesuatu yang baru dan
sampai ketingkatan paling tinggi yaitu evaluasi, menganalisa hasil yang ada
memeriksa benar tidaknya dan menghasilkan hal baru yang lebih efisien.
Kemampuan evaluasi ini untuk taraf S2 S3 yang mampu membantah teeori lama
dengan teori barunya. Kemampuan evaluasi ini tidak hanya dimiliki oleh S3, tapi
beberapa orang yang memang dikaruniai IQ diatas rata-rata, seperti anak-anak
SMA yang diceritakan pak Dekan. Mereka luarbiasa, memenangi olympiade
matematika bertaraf internasional dan menyabet medali emas untuk hasil
pemikiran mereka, menciptakan rumus matematika baru.
Characteristics
S tudent centered
P roblem based
I ntegrated teaching
C ommunity oriented
E arly public health exposures
S elf directed learning
Senyum saya terus terkembang meski jantung tak hentinya
berdegup kencang sampai perkuliahan berakhir. Kuliah ini benar-benar tepat
sasaran dan tepat waktu, kami akan menghadapi masa-masa akhir perkuliahan.
Dengan bimbingan dan arahan dari beliau semoga semua jalannya lebih dimudahkan.
Amiiiin ya Robbal Alamin =D
Quotes hari ini: “Jangan biarkan ketidaktahuan bermukim
diotakmu, bertanyalah !!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar